Berita Kegiatan: SIROH MOS yang Ditaja Rohis SMAN 1 Pekanbaru Berlangsung Meriah

FSRMM (8/7) - Dalam rangka Masa Orientasi Siswa (MOS), Rohis SMAN 1 Pekanbaru mengadakan kegiatan Siraman Rohani (SIROH) MOS pada 8 dan 9 Juli 2011 bagi para siswa-siswi baru SMAN 1 Pekanbaru.
Pada hari pertama, siswa-siswi baru di SMANSA hadir pada pukul 06.30 WIB di musholla Darul Ulum. “Subhaanallaah, salut buat adik-adik Rohis SMANSA yang dengan penuh semangat mengadakan acara Siroh MOS. Walaupun singkat, namun penuh kesan yang menyenangkan. Semoga Rohis SMANSA semakin sukses dan jaya.
Allaahu Akbar!” komentar Endang salah seorang mentor akhwat (perempuan) Rohis SMANSA.
Pada acara Siroh ini, diisi oleh Aidha Aliska dan Dela Oktadiani sebagai MC (Master of Ceremony), dilanjutkan dengan lantunan syair Asmaul Husna oleh Fadhli Wahyudi dan Haroyan, kemudian tartil Qur-an dari Delvi Yolanda dan saritilawah oleh Lela Purnama Sari.

Tanzhif FSRMM di Masjid Muthmainnah POLDA Riau

Sabtu pagi, 30 Agustus 2011 puluhan remaja berkumpul di sebuah masjid, bukan untuk melakukan kegiatan yang sia-sia, namun untuk hal yang berguna. Tanzhif atau yang lebih umum kita kenal dengan sebutan "gotong royong" untuk kebersihan masjid menjadi agenda para anggota Forum Silaturrahim Remaja Masjid Muthmainnah pagi itu.

Pukul 09.00 WIB, anggota sudah berkumpul di beranda masjid untuk melaksanakan briefing sebelum bersih-bersih. Setelah itu, para anggota langsung disebar sesuai dengan tugas masing-masing yang telah ditetapkan; ada yang mengepel lantai masjid, membersihkan kaca, menyapu debu-debu diperkakas masjid, dan lain-lain.

Agenda Tanzhif ini sebagai wujud bakti FSRMM kepada masyarakat. Sesuai dengan fungsi masjid sebagai pusat pembinaan umat, anggota FSRMM tidak hanya diajarkan teori berupa halaqohan, namun juga langsung praktek dengan diterjunkan ke masyarakat, salah satunya dalam bentuk kegiatan Tanzhif di masjid.

Tanzhif ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Ramadhan 1432 H yang telah dirancang sebelumnya. Tidak hanya Tanzhif, selama bulan Ramadhan para anggota FSRMM sudah menyiapkan berbagai kegiatan yang insya Allah bermanfaat, seperti: ifthor jama'i (berbuka puasa bersama), bedah buku keislaman, pelatihan ibadah, mengisi rubrik kajian di radio Robbani FM Pekanbaru, dan lain-lain.

Dengan diadakannya kegiatan seperti ini, diharapkan para anggota FSRMM bisa terlatih dalam berbagai bidang, sehingga nantinya bisa bermanfaat untuk ummat. (dyt/fsrmm.com)
Dari www.FSRMM.com

Tanzhif FSRMM

Tanzhif FSRMM

Tanzhif FSRMM

Apresiasi Penuh Ramadhan Da’i Contest Tingkat Pelajar SMP

“Allahu Akbar!” teriak Aina, peserta Ramadhan Da’i Contest mengakhiri ceramahnya, Ahad (7/8) pagi itu di aula Masjid Agung An-Nur provinsi Riau. Semangatnya membuat para penonton terpukau dengan penampilan akhwat berbaju putih itu. Walaupun masih SMP, ia layaknya seorang ustadzah yang telah mahir berceramah. 

Inilah suasana kemeriahan acara Ramadhan Da’i Contest yang ditaja oleh Forum Silaturrahim Remaja Mesjid Muthmainnah Polda Riau.

“Acara ini akan berlangsung 2 hari, khusus hari ini akan diikuti pelajar SMP se-Pekanbaru, dan untuk tanggal 14 Agustus peserta berasal dari pelajar SMA se-Pekanbaru,” ujar Diki, ketua Ramadhan Da’i Contest.
Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh penasehat FSRMM (Forum Silaturrahim Remaja Masjid Muthmainnah Polda Riau, red) yaitu DR. Musthofa Umar, Lc. MA. Beliau menyampaikan, “pembinaan remaja muslim saat ini sangat dibutuhkan ditambah lagi banyaknya terjadi kemerosotan nilai-nilai agama dikalangan remaja muslim sehingga butuh wadah untuk menambah ilmu dan mengembangkan kembali pejuang-pejuang Islam dari remaja itu sendiri . Dengan adanya forum remaja dan kontes da’i seperti Ramadhan Da’i Contest yang merupakan wujud apresiasi penuh semangat remaja muslim terutama memeriahkan bulan suci ini dan menjadi ajang untuk mengembangkan potensi para pelajar untuk menjadi para da’i hebat kedepannya. Dan diharapkan kedepannya forum seperti ini dapat menjadi apresiasi penuh sampai tingkat nasional” ujar Ustadz Musthofa dalam kata sambutannya.

Acara ini kemudian dilanjutkan dengan penampilan perdana dari tim nasyid FSRMM yang diberi nama “FSRMM voice” yang beranggotakan kakak-kakak pengasuh. Nasyid ‘Unik’ dari Maidany menjadi pilihan lagu pertama untuk memeriahkan acara Ramadhan Da’i Contest ini. Gemuruh takbir penonton memenuhi Aula Agung An-Nur setelah FSRMM voice mengakhiri lagunya.

“Acara kontes da’i kali ini memang luar biasa, beda kak sama kontes da’i yang pernah saya ikuti, pesertanya luar biasa bagus dan lawan yang tangguh” ucap salah satu peserta RDC saat ditemui usai penampilannya. Sebagian besaradik-adik yang mengikuti RDC (Ramadhan Da’i Contest) mengaku sangat antusias dengan acara ini. Mereka juga mengatakan telah mempersiapkan dengan matang materi dan penampilannya di acara nanti.

Tidak hanya Ramadhan Da’i Contest, serangkaian acara Ramadhan lainnya telah dipersiapkan oleh FSRMM, seperti bedah buku, pelatihan ibadah, bazaar ta’jil, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Acara ini terbuka untuk umum, yang insya Allah akan bermanfaat untuk kita dalam mengisi Ramadhan kali ini. Dan RamadhanDa’i Contest tingkat pelajar SMA sederajat menjadi agenda yang juga kita tunggu-tunggu. Ingin tahu bagaimana penampilannya dan siapa yang menjadi pemenang pada kontes da’i tingkat SMP? Langsung saja datang ke aula Masjid Agung An-Nur provinsi Riau pada Ahad, 14 Agustus 2011 nanti. (mel/fsrmm.com)
Dari www.FSRMM.com 

Bedah Buku Kristologi bersama Ustadz Insan LS Mokoginta

Pada hari Sabtu, 20 Agustus 2011, Forum Silaturrahim Remaja Masjid Muthmainnah POLDA Riau (FSRMM) mengadakan acara Bedah Buku dengan mendatangkan narasumber dari Jakarta, yaitu Ustadz Insan LS Mokoginta, seorang mantan Katolik dan pakar dalam bidang Kristologi/pembentengan aqidah yang telah menulis berbagai buku Kristologi dan aktif berdakwah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga luar negeri. Acara ini bertempat di aula masjid Agung An-Nur provinsi Riau, jalan Hangtuah Pekanbaru.

Dalam acara ini, buku yang dibedah yaitu buku yang ditulis oleh Ustadz Moko (panggilan akrab beliau) sendiri, yaitu 'Kunci Abadi Menangkis Pemurtadan Berwajah Islam'. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dibuka oleh protokol, Resty Zuliyanti dan moderator, Irvan Riviandana.
Acara ini dihadiri oleh berbagai khalayak, baik kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum.
Dalam pembahasannya, Ustadz Insan LS Mokoginta memaparkan  tentang bagaimana teknik-teknik menyanggah berbagai pernyataan kaum Kristen yang ingin memurtadkan kita. Acara yang berlangsung hingga menjelang Dzuhur ini diikuti dengan antusias oleh para peserta.

Nasehat Hari Ini: "Saya Ingin Keluar Saja dari Tarbiyah"

"Ustadz, dulu ana merasa semangat dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh.” Begitu keluh kesah seorang mad’u kepada murabbinya di suatu malam.

Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad’unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?” sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.

“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti, kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja…” jawab mad’u itu.

MUHAMMAD AL FATIH

Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Jika anda terkagum-kagum dengan penggambaran perang yang ketat antara Balian of Ibelin melawan Shalahudin Al-Ayyubi di film Kingdom of Heaven [resensi Priyadi], maka perang antara Constantine XI Paleologus dengan Muhammad Al-Fatih jauh lebih ketat, tidak hanya dalam hitungan hari tapi berminggu-minggu.