Kamis, 20 Januari 2011

Kelembutan Rasulullah

Rasulullah Sallallohu'alaihi wasallam adalah sosok yang paling lembut kepada manusia. Beliau sungguh sungguh mempertimbangkan kondisi dan latar belakang mereka. Bagaimana tidak ?, beliaulah yang telah memberitakan :
"Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla menyukai sifat lemah lembut dalam seluruh perkara". HR Bukhari Muslim

Kelembutan beliau Sallallohu'alaihi wasallam dapat dilihat dari ucapan dan perbuatan beliau, serta mengambil jalan yang paling mudah. Manusia pada  prinsipnya cenderung menyukai sifat lembut, perkataan yang halus dan sikap yang ramah. Dan sebaliknya, manusia antipati terhadap sikap yang keras dan kasar. Bukti kelembutan Rasulullah terhadap orang yang belum mengetahui hukum dapat dilihat pada hadits berikut ini :



"Dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallohuanhu, ia berkata: "Ketika kami berada di dalam masjid bersama Rasulullah, tiba-tiba datang seorang badui. Lalu, ia (badui) kencing di dalam masjid. Para sahabat Rasululah berseru: "Tahan! Tahan!" Kemudian Rasulullah berkata: "Janganlah kalian ganggu . Biarkanlah dia." maka para sahabat membiarkannya sampai  ia selesai kencing. Selanjutnya Rasulullah Sollallohu'alaihi wasallam memanggilnya seraya berkata :
"Sesungguhnya masjid-masjid ini tidak pantas dikenai sesuatu dari air kencing dan kotoran.
masjid adalah untuk dzikrullah, shalat, dan membaca Al Qur'an."
HR Bukhari Muslim.

Hadits mulia ini memuat penjelasan perihal kelembutan Nabi Muhammad Sollallohu'alaihi wasallam dalam kelembutan cara beliau terhadap orang badui tersebut yang belum mengetahui banyak tentang agama ( masih jahil ).

Dalam riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah, terdapat keterangan, bahwa saking terkesannya, setelah paham agama, orang badui  itu berkata : "Ayah dan Ibuku menjadi tebusan beliau. Beliau tidak mencela, tidak mencaci maki dan tidak memukulku"

Al Hafidz Ibnu Hajar menyimpulkan, dalam hadits ini terhadap pelajaran agar bersikap lemah lembut terhadap  orang jahil, orang yg masih bodoh dalam urusan agama, dan selayaknya mengajarinya terhadap hal hal yang yang harus diketahui dengan baik dan tanpa mencelanya, jika kesalahannya tidak muncul karena keras kepala. Apalagi, bila ia termasuk orang yang masih memerlukan pendekatan persuasif.

Dalam Hadits ini pula, termuat cermin kasih sayang Nabi Sallallohu'alaihi wasallam dan keluhuran akhlak beliau.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Design by Geo Ruci Visit Original Post geo-kristologi.blogspot.com