Minggu, 04 September 2011

Aku Memang Teroris Bagian I

Aku Memang Teroris Bagian I

(Muhammad dan Umat Islam Tidak Selamat ??)



Semua kejadian dalam cerita ini adalah hanya fiktif hasil rekayasa penulis, dan perdebatan dalam cerita ini dikutip berdasarkan pengalaman debat penulis di Internet dan juga beberapa perdebatan teman-teman muslim lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang diceritakan di website islam, perdebatan-perdebatan itu diambil dari forum situs Swaramuslim.net, myquran.com. detik forum, juga ada dikutip dari debat bebeapa yang diambil dari tulisan orang-orang dari team FAKTA, dan beberapa situs lainnya.

“Silahkan duduk Pak !! ” Harun pun berdiri dari kursi bus yang ditumpanginya. Dia terus berdiri.


“Trimakasih nak, Alah bapa memberkati mu” balas orang tua itu sambil duduk.

“mau kenama nak” Tanya bapak itu kepada harun sambil menengadah memandangi wajah harun yang bersih tampan karena tampak seperti anak ABG “sepertinya kamu masih sekolah???” bapak itu melanjutkan.

“Saya mau pergi kuliah, saya sudah semester 7 di Universiti HACCP, jurusan Teknik Informatika.” Jawab Harun dengan ramah, harun pun melanjutkan “Dari penampilan Bapak sepertinya bapak seorang guru Agama?”

“Ya benar, saya seorang Misionaris katolik[1], apa anak seorang muslim”

Harun melihat wajah bapak itu dan tersenyum “Ya saya muslim, wah tentu Bapak ilmu agamanya sudah tinggi ya? Bahkan mungkin sudah mendalami Islam buat dakwah untuk orang-orang islam”

Misionaris tersebut tersenyum dan terlihat diwajahnya kesenangan akan mulai mencoba menginjili[2] harun, tanpa berpanjang lebar berbicara lagi, misionaris itu pun mulai membuka topik pembicaraan kearah Islam, karena kesempatan ini sebentar lagi hilang, sebab kampus HACCP sudah akan dekat “Tidak, saya masih belajar, tidak begitu mendalami islam, maaf mumpung kita bicarakan tentang islam, bolehkah saya bertanya tentang agama anda yang sampai sekarang saya tidak tau jawabannya?” Harap misionaris.

“Boleh saja, tapi saya akan menjawab hanya sepengetahuan saya saja..” jawab harun agak ragu, dan terlihat kesenangan diwajah misionaris.

"Kenapa setelah Azan maghrib kok do’anya mendoakan Nabi Muhammad dan keluarga untuk selamat? secara logika do'a adalah pengharapan akan sesuatu yang belum terjadi agar terjadi, contoh: Saya berdoa agar anda selamat dalam perjalanan anda ini, berarti kan anda belum pasti selamat?" Tanya misionaris

"Pak saya rasa bukan hanya do’a setelah azan aja yang mendoakan Nabi Muhammad tapi juga Sholawat setiap baca tahyat saat shalat juga, tapi bagi saya belum seberapa membuktikan bahwa muslim itu, termasuk Muhammad, adalah belum selamat; sebenarnya jika bapak jeli bapak bisa temukan di quran yang kalau ditafsirkan amburadul bisa membuat umat Islam itu tidak tahu jalan alias sesat pak" dengan lugu harun menjawab

"Lho kok kamu malah berkata demikian? Kamu kan muslim kok malah mengajarkan misionaris cara menyesatkan muslim " misionaris tersenyum

"Coba bapak buka di Terjemahan Quran saya lihat sepintas di tas yang bapak bawa tadi, tapi kalau tidak saya ada bawa Laptop". Jawab harun sambil memperhatikan jalan karena takut kampusnya terlewat

"Ternyata kamu jeli juga, oke saya buka laptop saya saja.. karena ini Quran dalam tanpa Terjemahan, di surat apa?" Tanya misionaris sambil mengeluarkan Laptopnya..

“Loh sebentar pak.. itukan laptop bapak?? Kenapa harus pake Gues??” tanya Harun melihat kearah Laptop tersebut.

“Oh, itulah banyak akses bapak jadi tidak maksimal di sini, karena terlalu banyak Pasword yang bapak hapal, mulai dari pasword email dan berbagai macam akhirnya bapak melupakan pasword user windowsnya”… Jawab bapak tersebut sambil Menekan tombol Start + log of di laptopnya..

“Bapak sudah cuba buka di Administrator??”

“Adminnya pun dipasword. Eh gimana dengan pembicaraan kita tadi?? Bisa dilanjut?? Masalah pasword ini nanti saja… jika masih ada waktu.”

“Baiklah, kalau begitu silahkan bapak Buka surat Al Fatihah ayat 6, dan tolong bacakan pak" Pinta harun karena harun lagi konsentrasi mengawasi jalan.

"Tunjukanlah kami jalan yang lurus "

“stop “ harun menyela misionaris

Harun mulai bicara "Secara logika bapak tadi, umat Islam belum selamat kan?, dan secara pemahaman bapak tadi bahwa doa adalah pengharapan akan sesuatu yang belum terjadi supaya terjadi, misal yang belum selamat menjadi selamat, berarti yang memohon berada di jalan yang lurus belum berada di jalan yang lurus kan pak? Berarti agama islam belum tentu petunjuk jalan yang lurus."

"Betul juga, bapak jadi bertambah ilmu nih.." misionaris mengangguk

"Seharusnya bapak mencounter saya dengan ayat itu dulu untuk membuat saya ragu akan Islam, saya rasa bapak sengaja pura-pura tidak tau ajaran islam agar bisa memulai pembicaraan ini, seharusnya bapak jangan langsung kutip doa setelah azan ataupun Sholawat Nabi, kan namanya misi tidak sistematis, bener gak?"

Misionaris pun diam dan tersenyum

Harun pun melanjutkan lagi "Sekarang giliran saya mengcounter bapak Oke?, Ayat 6 surat tersebut adalah ajaran dari Allah kepada hambanya dan merupakan falsafah doa. Ajaran ini mempunyai nilai yang sangat tinggi baik filosofis maupun agamis, agama Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk suatu perilaku yang paling luhur dan dalam, sehingga umat islam menyadari kedudukannya sebagai makhluk dan hamba yang tidak tahu apa-apa. Kita sebagai manusia tentu menyadari kelemahan sebagai ciptaan Allah dan sebagai makhluk Allah sehingga tercipta sebuah tindakan dan sandaran untuk tempat memohon serta meminta pertolongan yang paling utama, yakni perlindungan dan petunjuk dari Nya. Islam mengajarkan agar setiap insan terutama pemeluknya agar selalu merendahkan diri kepada Allah yang menciptakan dirinya, melepaskan sifat keangkuhan dan kesombongan. Bagaimana dengan Yesus yang bapak anggap sebagai Tuhan? coba deh bapak buka alkitab (Alkitab = Kitab suci agama Kriste dalam bahasa inggris disebut Bible) bapak tadi di Matius 26: 38-39, tolong bapak bacakan!!: Maka ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari BapaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukuehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki, coba lihat Yesus merendahkan diri di hadapan Bapa, seorang Allah Putera merendahkan diri dihadapan Alah Bapa.

Terdengar tepukan tangan dari penumpang bus, ternyata pembicaraan harun dan misionaris menjadi perhatian dari para penumpang Bus.

Misionaris terlihat tegang dan raut wajahnya berubah

“maaf mungkin yang mendengarkan jangan ada yang tepuk tangan, karena hal itu bias memancing emosi, kami hanya bicara dan saya sangat menghormati bapak ini.”

Mulai misionaris menjawab "Tapi konteks ayat itu adalah Yesus ketika akan ditangkap Yahudi sehinga memohon kepada Bapanya".

Harun menambahkan "Nah tambah jelas dong Yesus memohon kepada Bapa, berarti Yesus tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya, dalam kaidah logika: Seseorang yang meminta kepada Tuhan adalah bukan Tuhan, Yesus meminta kepada Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan, masuk akal gak?"

Missionaris Diam

Harun melihat kampusnya sudah hampir dekat tapi harun trus memberikan conter lagi kepada misionaris "Dan Yesus juga mempunyai dosa, mau bukti?"

Misionaris melihat juga kearah kampus Harun sambil menjawab "Yesus mengampuni dosa umat manusia, Dia tidak punya dosa"

Harun menambahkan "Jangan berkilah, silahkan buka Lukas 11: 2-4 maaf bapak saya mita tolong lagi dibacakan yang agak keras, soalnya kita beberapa penonton ga dengar nantinya,

Bapak itu pun membuka alkitab dan membacanya dengan sedikit keras "Bapa dikuduskanlah (Kudus = artinya suci, jadi dikuduskanlah berarti di sucikanlah) namaMu....dan ampunilah kami dan atas dosa kami"

Harun kembali bertanya “Menurut penjelasan logika bapak tadi bahwa yang namanya doa adalah pengharapan atas sesuatu yang belum terjadi agar terjadi....naaahhh....ada dua kecacatan Allah menurut logika bapak di hadapan ayat ini: 1. adalah Bapa adalah sebelum di doakan adalah belum kudus dan yang kedua adalah Yesus berdoa supaya diampuni dosanya berarti Yesus berdosa”.

"Ayat itu merupakan ajaran doa Yesus pada umat manusia agar sellau memohon doa pada diriNya" jawab misionaris itu sambil mengambil sapu tangan buat mengelap keringatnya.

Harun membantah lagi "Tunggu dulu, coba bapak perhatikan kata-kata di kuduskan namaMu...dan ampunilah atas dosa kami", kok bapak tidak jujur begitu?, itu ucapan yang menurut logika bapak tadi Bapa di doakan agar kudus dan Yesus berdosa meminta ampun akan dosanya, sekarang apa waktu itu Yesus berdoa pada dirinya sendiri? jawab dulu!"

Misionaris diam sejenak memperhatikan jalan “Stop, ada yang akan turun disini” triak misionaris pada supir bus, “Nak tujuan mu sudah sampai, ini pas di depan kampus” katanya sambil menunjuk kearah kampus.

" Ah nanti saja, saya ga turun disini saya akan beli buku dulu di toko buku di jalan yuyuan, lanjutan yang tadi pak, menurut saya Ya tidak dong ya pak, dia berdoa pada BapaNya yaitu Allah Ta'ala, karena Yesus selalu mengatakan Allah adalah Bapa, contoh: "Aku Belum pergi kepada BapaMu dan BapaKu, AllahKu dan AllahMu" Yesus menyebut Allah itu sebagai Bapa.

"Maaf tadi saya belum tahu nama kamu, siapa nama anda?" kembali misionaris mengalihkan pembicaraan.

"Saya harun pak, dari fakultas Komputer, jurusan Teknik Informatika, oke sudah tahu kan nama saya, kita lanjutkan pak?, Kalau boleh saya tau bapak siapa?"

"Bapak John Leo Sukoto, nak harun boleh panggil pak John, Sebentar lagi saya turun di simpang jalan sultan iskandar, sejujurnya saya senang sekali akan diskusi lintas agama ini" jawab misionaris

"Arah pertanyaan bapak dapat saya baca, bapak mengambil buku-buku Nehemia Centre, Abdul Yadi, Iskandar Jadeed, Robert Morey, Jansen Litik, dan si Habib Makhrus, apa ada yang terlewat dari ucapan saya?"

“Stop, Oke pak saya turun disini” teriak misionaris sambil membereskan Laptop dan alkitabnya

Misionaris tersenyum "Oke nak, terima kasih atas tempat dan waktunya, tenang saja banyak Orang teknik yang sudah masuk kristen, semoga Tuhan Yesus Memberkati"

"Ok.. selamat jalan pak, hati-hati dijalan, Mau Debat topik Yesus bukan Tuhan? Karena saya akan turun disini juga, saya lupa saya memang harus turun didepan kampus tadi"

"Ha...ha...ha…. Kalau begitu bisa tolong masalah pasword dikomputerku” misionaris tertawa dan tersenyum kemudian, beberapa saat kemudia ia turun dari bis dan harunpun ikut turun mereka pun duduk membuka laptop di Halte bus, dan harun mengeluarkan Flasdisk dari sakunya untuk membuka Pasword administrator Windows..

“Wah, hebat.. saya tertolong, terimakasih nak… hari ini saya betul-betul beruntung ketemu dengan mu, ngomong-ngomong itu flasdisk apa?? Kenapa pasword admin kok bisa dibuka dan kamu pun bisa tau pasword saya, padahal saya sendiri lupa”

“Maaf secara singkat saja saya jawab ya pak.. karena sudah terlambat, ini flasdisk booting Linux, dalam berupa DOS, saya masuk ke komputer Bapak dengan sistem operasi ini dan membuka folder yang biasa digunakan oleh windows dalam menyimpan file paswordnya, tinggal buka file itu dengan software sederhana editor, yang dapat membaca bahasa code asci nah di code asci itu terlihat pasword komputer bapak, trimakasih pak, saya mesti terburu-buru.. salam kenal,”

“Ya, seharusnya saya yang terimakasih kepada anda” kemudian mereka berjabatan tangan dan mereka berpisah dari tempat itu

harun pun mempercepat jalannya menyebrangi jalan untuk menunggu bus ke kampus nya.



****



Sementara di kampusnya, mata kuliah Fisika sudah hampir habis



“Baiklah, mata kuliah hari ini cukup sampai disini, dan hari ini saya tidak melihat harun disini, ada yang melihat harun??” ucap Dosen fisika dari universiti HACCP sambil membereskan buku-bukunya, dan menambahkan " Sebenarnya saya mau membahas permasalahan besar dalam sains, yakni tentang Tuhan kepada Harun yang katanya murid pintar disini dan aku ingin kalian menyaksikan dia menangis dan meninggalkan Agamanya" kata profesor Fisika yang atheis itu di muka kelas.

“Aku yakin dia yang bakalan dibuat Harun menangis” bisik seorang mahasiswa,

Ternyata profesor mendengarkan gunjingan tersebut "Kamu sini, baiklah kamu saja pengganti Harun, kamu beragama bukan ?"

"Ya, pak."

"Jadi, kamu percaya pada Tuhan ?"

"Tentu saja."

"Apakah Tuhan baik ?"

"Jelas! Tuhan baik."

"Apakah Tuhan maha kuasa? Dapatkah Tuhan melakukan segala sesuatu ?"

"Ya."

"Coba yang satu ini. Misalkan ada seseorang sakit di sekitar sini dan kamu bisa menyembuhkannya. Bersediakah kamu menolongnya ?"

"Ya, pak, saya bersedia."

"Maka, kamu baik!"

"Saya tidak mengatakan demikian."



"Mengapa tidak? Kamu bersedia menolong orang sakit dan menyembuhkannya

jika kamu bisa... Kebanyakan orang pun akan melakukannya jika bisa...

tetapi kenapa Tuhan tidak."

Mahasiswa itu tertunduk dan terdiam

"Dia tidak, bukan? Saudara saya adalah seorang beragama yang meninggal karena kanker meskipun dia sudah berdoa meminta Tuhan menyembuhkannya. Bagaimana bisa dikatakan bahwa Tuhan baik? Dapatkah kamu menjawabnya?"

Mahasiswa itu Tetap terdiam

" hei ayo liat mata saya, Kamu tidak bisa, bukan ? ayo jawab!"

Sang profesor meneguk air dari gelas di mejanya untuk memberi kesempatan pada sang mahasiswa menenangkan diri. Dia sangat bersemangat sekali hingga profesor tidak menyadari Harun yang terlambat sudah masuk kedalam ruang kuliah "Mari kita lanjutkan, anak muda. Apakah Tuhan itu baik?"

"Ng... Ya."

"Apakah setan itu baik ?"

"Tidak."

Profosor pun mengganti posisi berdirinya dengan menyandar kan pantatnya di bibir meja, sambil melipat tangan di dadanya

"Darimana datangnya setan ?"

Sang mahasiswa tergagap. "Dari... Tuhan..."

"Tuhan menciptakan setan, bukan?" Sang profesor menyeringai pada seluruh mahasiswa. "Rasanya kita akan mendapatkan banyak kegembiraan dalam semester ini, tuan-tuan dan nona-nona." Sambil berjalan didepan para mahasiswa-mahasiswa, Dia kembali ke mahasiswa di depan kelas. "Katakan, adakah kejahatan di dunia ?"

"Ya, pak."

"Kejahatan ada di mana-mana, bukan ? Apakah Tuhan menciptakan segala-galanya ?"

"Ya."

"Jadi, siapa yang menciptakan kejahatan ?

Mahasiswa itu terdiam

"Adakah penyakit di dunia ini ? Pelanggaran susila ? Kebencian ? Kekerasan ? Segala hal mengerikan, apakah semuanya ada di dunia ini ?"

Sang mahasiswa merasakan kegelisahan merayapi kakinya. "Ya."

"Siapa yang menciptakan ? "

Mahasiswa itu hanya diam dengan wajah tertunduk

Sang profesor tiba-tiba berteriak pada sang mahasiswa,

"SIAPA YANG MENCIPTAKAN SEMUA ITU? COBA KATAKAN PADA SAYA !!!"

Sang profesor memandang tajam wajah sang mahasiswa. Dengan suara dalam dia berkata,

"Tuhan yang menciptakan semua kejahatan, bukan?"

Mahasiswa itu terdiam memandangai wajah mengerikan didepan wajahnya. Sang mahasiswa berusaha menggapai-gapai pegangan, matanya mencari-cari, namun gagal.

"Katakan", sambung sang profesor, "Bagaimana bisa dikatakan bahwa Tuhan baik jika Dia menciptakan kejahatan sepanjang waktu? Semua kebencian, kebrutalan, kesakitan, siksaan, kematian, keburukan, dan penderitaan diciptakan Tuhan yang baik ini di seluruh dunia, bukan, anak muda?"

Mahasiswa membisu

"Tidakkah kamu melihatnya di seluruh dunia?"



Diam

"Tidakkah ?" tanya sang profesor menatap wajah sang mahasiswa sambil mendesis,

"Apakah Tuhan baik ?"

Tetap Tiada jawaban

"Apakah kamu percaya Tuhan, nak ?"

Jawaban sang mahasiswa mengecewakannya. "Ya, profesor. Saya percaya." Sang profesor menggeleng-gelengkan kepala dengan raut wajah sedih.

"Sains mengatakan bahwa kamu memiliki panca indra yang kamu gunakan untuk mengidentifikasi dan mengamati dunia sekitar kamu. Apakah kamu sudah melakukannya ?"

"Belum, pak. Saya belum pernah melihat Tuhan."

"Maka, katakan pada kami, pernahkah kamu mendengar Tuhan ?"

"Tidak, pak. Saya belum pernah."

"Pernahkah kamu merasakan Tuhan, mengecap Tuhanmu atau membaui-Nya ? Intinya, apakah kamu memiliki tanggapan indra apapun tentang Tuhan ?"

Mahasiswa itu Tetap membisu



"Jawablah."

"Tidak, pak, saya khawatir saya belum pernah."

"Kamu KHAWATIR... kamu belum ?"

"Belum, pak."

"Tetapi kamu tetap mempercayai-Nya ?"



"...Ya..."

"Itu adalah KEPERCAYAAN!"

sang profesor tersenyum arif pada sang mahasiswa. "Sesuai kaidah empiris, mampu uji, protokol yang dapat didemonstrasikan, sains menyatakan bahwa Tuhanmu tidak eksis. Apa pendapatmu tentang hal itu, nak ? Dimanakah Tuhanmu sekarang ?"

Mahasiswa tetap terdiam

"Silakan duduk."

Sang mahasiswa duduk. Kalah.

Tiba-tiba Seorang mahasiswa lain mengangkat tangannya. Dan dia ternyata Harun.. "Profesor, bolehkah saya berbicara ?"

Semua mahasiswa melihat tersenyum bangga, “sejak kapan dia masuk“ terdengar bisik-bisik dari mahasiswa lain”

“Harun? Sejak kapan kau berada di sini?” tanya profesor

“Tadi pak, saat bapak sedang semangat sehingga tidak mengetahui saya datang…” Jawab harun sabil berdiri dan menuju kedepan kelas.



Sang profesor berbalik dan tersenyum.

"Aha, ini seorang garda depan agama lainnya ! orang yang ku tunggu-tunggu"

"Mari, anak muda. Silakan kemukakan kearifan yang patut bagi rekan-rekan anda." Provesor tersebut sambil merapihkan rambut tipis di kepalanya yang sudah tak berambut ditengahnya, sekan memiliki rambut.

Harun diam dan sambil memandang sekeliling kelas lalu berkata pada sang profesor.

"Anda sudah menyatakan hal-hal yang sangat menarik, pak. Sekarang saya mempunyai sebuah pertanyaan untuk anda. Adakah sesuatu yang disebut panas ?"

"Anak muda yang tampan, tentu saja Ya", sahut sang profesor. "Panas itu ada, apa kamu pikir panas tidak ada?"

"Adakah sesuatu yang disebut dingin ?" Tanya Harun kembali sambil menatap tajam kearah wajah tua itu,

"Ya, tentu saja dingin juga ada."



"Tidak, pak! Itu tidak ada !" Harun pun menghadap ke teman-temannya dengan bibirnya yang tipis tersebut tersenym.

Seringai sang profesor membeku. Ruang kelas sekonyong-konyong menjadi sangat dingin.





Bagaimana yah kelanjutannya?? Insya Allah kita lanjutkan lagi pada episode berikutnya dulu

Wasalam





(Bersambung)







[1] Misionaris= Penyebar atau pendakwah kepada orang yang belum mengenal yesus kristus



[2] Menginjili = Mengajarkan injil dengan tujuan orang yang diajarkan dapat masuk Kristen





DiCOPAS dari abang sepupu ana

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Design by Geo Ruci Visit Original Post geo-kristologi.blogspot.com