Minggu, 26 Juni 2011

Berbahagialah, karena Semua Amalanmu Menakjubkan!


Seperti layaknya manusia lainnya, seorang mukmin juga makan makanan yang baik dan lezat, mengenakkan pakaian bersih dan baru, menikahi perempuan yang baik dan cantik, mendiami rumah yang luas dan bagus, bekerja dengan giat dan professional. Seorang mukmin bukanlah orang yang menghindari kenikmatan dunia.

“Katakanlah,”Siapa yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?’Katakanlah.’Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus(untuk mereka saja) di hari kiamat.”(QS.Al-A’raaf: 32)

Tapi yang mengagumkan dari itu semua, Allah memberi pahala terhadap semua kenikmatan tersebut. Allah mengganjar setiap amal yang dilakukan seorang mukmin, kendatipun amal itu terlihat bukanlah suatu ibadah dan murni kenikmatan duniawi.



Rasul saw.bersabda:
“Aku kagum pada seorang muslim. Jika ia ditimpa musibah, maka ia mengharapkan pahala dan bersabar. Dan jika ia mendapat kebaikan, maka ia memuji Allah dan bersyukur. Sungguh seorang muslim diganjar dalam setiap sesuatu, hingga suapan yang diangkatnya ke dalam mulutnya.”

Rasul saw. Pada hadist di atas memberi contoh yang sangat sederhana dan terkesan sepele, yakni memasukkan sesuap makanan ke dalam mulut kita atau kedalam mulut istri kita.

Dalam pandangan manusia, pekerjaan seperti itu mungkin terlihat tidak ada nilainya, karena ia hanya aktivitas yang dilakukan berdasarkan dorongan hawa nafsu untuk makan. Tapi bagi Allah, karena yang makan adalah seorang mukmin, karena ia seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Dia menilai perbuatan itu sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya yang menghasilkan pahala di sisi-Nya.

Suatu ketika, para sahabat merasa heran tatkala Rasulullah saw.bersabda kepada mereka,”Dan pada farji salah seorang dari kalian pun terdapat sedekah.” Para sahabat keheranan seraya bertanya,”Apakah salah seorang dari kami yang melampiaskan syahwatnya kepada istrinya akan mendapatkan pahala?” Beliau menjawab,”Bagaimana pendapat kalian, sekiranya ia meletakkannya pada sesuatu yang haram, apakah ia akan mendapatkan dosa?” Mereka menjawab,”Benar.”Maka Beliau bersabda,”Demikian pula, bila ia meletakkannya pada sesuatu yang halal, maka ia akan mendapatkan pahala.”
*Diambil dari buku: La Tahinu wa La Tahzanu

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Design by Geo Ruci Visit Original Post geo-kristologi.blogspot.com